Mengenal Agribisnis : Pengertian, Ruang Lingkup, dan Peluangnya

Agribisnis – adalah sebuah istilah yang sering kita dengar dalam konteks pertanian. Namun, apakah kita sudah memahami apa sebenarnya agribisnis itu? Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup agribisnis? Dan bagaimana peluang agribisnis di Indonesia? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara singkat dan jelas.

Pengertian Agribisnis

Pengertian Agribisnis

Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan “hulu” dan “hilir” mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).

Istilah agribisnis berasal dari bahasa Inggris: agribusiness, yang merupakan gabungan dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, atau organisme lainnya.

Agribisnis tidak hanya sekadar bertani, tetapi juga mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pasca panen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Agribisnis juga memperhatikan faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi keberhasilan usaha pertanian, seperti iklim, tanah, air, hama, penyakit, teknologi, pasar, kebijakan, dan lain-lain.

Ruang Lingkup Agribisnis

Agribisnis Ruang Lingkup Agribisnis

Dalam penerapannya, agribisnis terbagi menjadi empat subsistem, yaitu:

  • Subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness), yaitu kegiatan usaha yang menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian primer (seperti industri pupuk, obat-obatan, bibit/benih, serta alat dan mesin pertanian).
  • Subsistem usaha tani (on farm agribusiness), yaitu kegiatan usaha yang berlangsung di lahan pertanian (seperti budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan).
  • Subsistem agribisnis hilir (downstream agribusiness), yaitu kegiatan usaha yang berhubungan dengan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (seperti industri pengolahan pangan, perdagangan komoditas pertanian, jasa transportasi dan penyimpanan produk pertanian).
  • Subsistem jasa layanan pendukung (supporting service agribusiness), yaitu kegiatan usaha yang memberikan layanan pendukung bagi usaha tani dan agroindustri (seperti jasa konsultasi, penyuluhan, penelitian dan pengembangan, perbankan dan kredit pertanian).
Artikel Terkait  Inilah Cara Daftar Menjadi Penjual Di Shopee

Peluang Agribisnis di Indonesia

Peluang Agribisnis di Indonesia

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Indonesia memiliki luas lahan pertanian sekitar 57 juta hektar dan luas lahan potensial sekitar 30 juta hektar. Indonesia juga memiliki iklim tropis yang cocok untuk berbagai jenis tanaman dan hewan.

Selain itu, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah. Hal ini menimbulkan permintaan yang tinggi akan produk-produk pertanian. Indonesia juga memiliki akses pasar yang luas baik di dalam maupun luar negeri.

Namun demikian, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan agribisnis. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  • Keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dalam bidang pertanian.
  • Keterbatasan infrastruktur dan teknologi yang mendukung usaha pertanian.
  • Keterbatasan modal dan akses permodalan bagi pelaku usaha pertanian.
  • Ketidakstabilan harga komoditas pertanian akibat fluktuasi permintaan dan penawaran pasar.
  • Ketidakpastian iklim dan cuaca yang dapat mempengaruhi produktivitas pertanian.
  • Persaingan dengan produk-produk impor yang lebih murah atau berkualitas.
  • Permasalahan lingkungan seperti degradasi lahan, pencemaran air dan udara, serta kerusakan ekosistem.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan pelaku usaha pertanian. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal maupun informal serta pelatihan-pelatihan keterampilan.
  • Meningkatkan infrastruktur dan teknologi melalui pembangunan jalan raya, irigasi, listrik, telekomunikasi serta pengembangan inovasi-inovasi teknologi tepat guna.
  • Meningkatkan modal dan akses permodalan melalui penyediaan kredit usaha rakyat (KUR), program bantuan langsung tunai (BLT), serta fasilitas perbankan dan asuransi bagi pelaku usaha pertanian.
  • Meningkatkan stabilitas harga komoditas pertanian melalui pembentukan lembaga stabilisasi harga (LSH), sistem informasi harga (SIH), serta sistem cadangan pangan nasional (SCPN).
  • Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pengembangan varietas tanaman dan hewan yang tahan terhadap cuaca ekstrem serta penerapan praktik-praktik budidaya ramah lingkungan.
  • Meningkatkan daya saing produk-produk pertanian melalui peningkatan kualitas produk-produk pertanian sesuai dengan standar nasional maupun internasional serta penerapan sertifikasi halal atau organik bagi produk-produk tertentu.
  • Meningkatkan kerjasama antara pelaku usaha pertanian melalui pembentukan kelompok tani atau koperasi tani serta penguatan jejaring kerjasama antara petani dengan pihak-pihak lain seperti peneliti atau distributor.
Artikel Terkait  Beternak Burung Wallet: Menghasilkan Penghasilan dan Membantu Melestarikan Burung Endemik Indonesia

Itulah artikel tentang pengertian agribisnis beserta ruang lingkup dan peluangnya di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik untuk menggeluti bidang agribisnis.

Tinggalkan komentar

Enable Notifications OK No thanks