Tips Berbisnis Jamur Tiram – Anda suka makan jamur tiram? Jika ya, Anda tidak sendirian. Jamur tiram merupakan salah satu jamur favorit banyak orang karena rasanya yang enak, teksturnya yang gurih, dan kandungan gizinya yang melimpah. Tidak heran, jamur tiram selalu laris di pasaran.
Nah, tahukah Anda bahwa jamur tiram juga bisa Anda budidayakan sendiri di rumah dengan modal yang terjangkau? Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha jamur tiram ini. Namun, sebelum Anda mulai berbisnis jamur tiram, ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan agar usaha Anda berjalan lancar dan menguntungkan. Apa saja tipsnya? Simak ulasan berikut ini:
Pilih bibit jamur tiram yang bagus
Bibit jamur tiram adalah faktor penting yang menentukan hasil panen Anda nanti. Bibit jamur tiram biasanya berbentuk baglog, yaitu kantong plastik yang berisi media tanam seperti serbuk gergaji yang sudah dicampur dengan miselium jamur. Miselium jamur adalah benang-benang halus yang menjadi cikal bakal jamur. Anda bisa membeli baglog dari penjual bibit atau membuatnya sendiri jika Anda sudah mahir. Yang penting, pastikan baglog yang Anda beli atau buat memiliki miselium jamur yang sehat, putih, dan tersebar rata di seluruh media tanam. Jauhi baglog yang bau apek, hitam, atau terkontaminasi jamur lain .
Siapkan rumah kumbung yang nyaman
Rumah kumbung adalah tempat untuk menempatkan dan merawat baglog jamur tiram. Rumah kumbung harus memiliki kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur tiram, yaitu sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang cukup, dan kelembaban yang tinggi. Anda bisa membuat rumah kumbung dari bahan-bahan murah dan mudah didapat seperti bambu, kayu, atau besi dan menutupinya dengan terpal atau plastik. Rumah kumbung juga harus dilengkapi dengan rak-rak untuk mengatur baglog secara rapi dan alat-alat seperti sprayer, termometer, dan hygrometer untuk mengukur dan mengatur kelembaban dan suhu .
Tanam dan rawat baglog jamur tiram dengan tepat
Setelah baglog siap ditanam, Anda harus membuat lubang-lubang kecil di permukaan plastik dengan pisau atau gunting untuk membiarkan jamur tumbuh keluar. Lubang-lubang ini disebut pinhole dan berukuran sekitar 1-2 cm. Selanjutnya, Anda harus menggantung atau menata baglog di rak-rak rumah kumbung dengan jarak sekitar 10-15 cm antara baglog satu dengan lainnya. Selama masa inkubasi, yaitu sekitar 2-4 minggu, Anda harus menjaga suhu rumah kumbung sekitar 25-30 derajat Celcius dan kelembaban sekitar 80-90%. Anda juga harus menyemprotkan air secara teratur untuk menjaga kelembaban media tanam .
Panen jamur tiram dengan cermat
Setelah masa inkubasi berakhir, Anda akan melihat jamur tiram mulai bermunculan dari pinhole dengan bentuk seperti payung atau cangkang tiram. Jamur tiram siap dipanen ketika ukurannya sudah mencapai sekitar 5-10 cm atau ketika pinggirannya mulai melengkung ke atas. Anda bisa memanen jamur tiram dengan cara memotong tangkainya dengan pisau atau gunting yang bersih dan tajam. Jangan menarik jamur tiram secara kasar karena bisa merusak media tanam dan menghambat pertumbuhan jamur berikutnya .
Simpan dan pasarkan jamur tiram dengan cerdas
Setelah dipanen, jamur tiram harus segera disimpan di tempat yang sejuk dan kering untuk mencegah pembusukan. Anda bisa menyimpan jamur tiram di lemari es atau freezer dengan menggunakan wadah tertutup atau plastik vakum. Jamur tiram bisa bertahan sekitar 3-5 hari di lemari es atau sekitar 1 bulan di freezer. Untuk memasarkan jamur tiram, Anda bisa menjualnya langsung ke konsumen, pasar tradisional, supermarket, restoran, hotel, atau katering.Anda juga bisa mengolah jamur tiram menjadi produk olahan seperti keripik, abon, nugget, bakso, atau sosis.
Demikianlah tips-tips yang bisa Anda terapkan untuk berbisnis jamur tiram di rumah. Jamur tiram adalah jamur yang lezat, bergizi, dan mudah dibudidayakan. Dengan modal yang terjangkau dan perawatan yang sederhana, Anda bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dari usaha jamur tiram ini. Tunggu apa lagi? Yuk, mulai budidaya jamur tiram di rumah dan rasakan manfaatnya!